JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

PIODALAN PURA GUNUNG SALAK DAN PADEPOKAN

All foto take by Wayanyasa #BB9300
Ribuan umat se-dharma di nusantara Jumat, 31 Agustus 2012 kemaren menghadiri perayaan piodalan ke 7 ura Parahyangan Agung jagatkartta/Gunung Salak Bogor Jawa Barat yang jatuh pada sukra pahing purnama sasih katiga.

Kegiatan tersebut bertujuan melaksanakan Tri Hita Karana sehingga kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan bakti dan rasa syukur kepada sang pencipta atas anugrah yang telah diberikan serta membangun kerukunan kepada sesama umat maupun umar beragama lainya.

Dengan dihadiri ribuan umat hindu yang berasal dari dalam maupun luar kota seperti Jakarta, Bali dan Lampung umat tampak antusias menghariri piodalan ke - 7 Pura parahyangan Agung Jagatkarta gunung salak bogor jawa barat yang jatuh pada sukra pahing purnama sasih katiga.


Dalam piodalan ini juga diselenggarakan rangkaian kegiatan seperti mecaru, upacara pujawali, serta persembahyangan bersama yang dipimpin oleh sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Pasuruan Sidemahan, Ida Pedanda Gde Nyoman Jelantik Oka dan Ida Pedanda Gde Singarsa.

Menurut ketua panitia pelaksana Ida Bagus Djayapati piodalan kali ini bertema "Melaksanakan Tri Hita Karana" Sehingga kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan bakti dan rasa syukur kepada sang pencipta atas anugerah yang telah diberikan serta membangun kerukunan kepada sesama umat maupun umat beragama lainya.

Rencana acara persembahyangan di Pura parahyangan Agung Jagatkarta tersebut akan dilaksanakan hingga hari minggu esok dengan menampilkan berbagai tarian khas Bali dan kesenian bali lainya.


Piodalan Pura Jagat Karta berbarengan dengan piodalan Padepokan Gunung Salak yang dimiliki Bapak ABG.Satria Naradha yang sebagai Pimpinan Kelompok Media Balipost sekaligus sebagai Presiden direktur PT.Ranadha Televisi atau sambutan akrabnya BALITV.

Sebagai kariwan yang berbakti terhadap agama sendiri sekaligus loyalitas terhadap kegiatan kantor, wayanyasa ikut berpatisipasi ngatur rayah disana sejak Kamis, 30 Agustus 2012 sore berangkat sampai ke - esokan harinya berada di padepokan untuk mengikuti prosesi upacara piodalan.

Berangkat berdua bersama Dewa Ketut Suantara (Kabag Umum Balipost Jakarta) dari kantor gelora sekitar pukul 17:15 Wib diperjalanan lumayan macet namun nikmati saja sambil curhat tatapan masa depan. Setiba di Bogor pedesaanya kami berdua tergiur aroma bubur kacang ijo ala bogor berlanjut untuk mampir sebentar menikmatinya. Dengan bubur yang terbuat dari beras hitam (Injin bahasa bali) ditambah kacang ijo berairkan gula cukup membuat perut terganjal laparnya hemm cukup menebus dengan harga tiga ribu rupiah saja untuk menikmati lezatnya bubur kacang ijo ala bogor ini.


Perjalanan awal berbalik arah ke Curug Luhur karena akan kedatangan guru spiritual untuk melakukan pelukatan diri. Sekitar pukul 23:15 Wib Kami berdua dan lima teman bandung lainya menuju Curug dengan membeli tiket seharga 30 ribu per orang dan ongkos parkir 20ribu per mobil.

Suasana sangat damai ketika berada di tempat suci diatas curug. Bertepatan dengan bulan purnama yang menerangi kami pun memulai prosesi pelukatan sampai selesai. Konon kata orang disana tempat pelukatan yang kami kunjungi ini merupakan tempat bersemedinya Pak Harto mantan presiden RI yang kedua. 

Ditempat pelukatan itu terdapat 3 patung, 1 yang besar itu untuk mempersembahkan sesajen dan ke arah patung besar itu sembahyang. Patung berdua yang saling berdekatan itu berada dekat ditempat pelukatan yakni mata air hening (celebusan).


Segar, Hening, Damai serta berbagai pikiran positif wayanyasa dapatkan ditempat itu setelah melukat. Tidak banyak basa-basi kamipun menuju padepokan, sampai disana langsung melakukan prosesi agenihotra, persembahan kepada prabu siliwangi dan persembahyangan bersama.

Sekitar Pukul 03:30 Wib wayanyasa melakukan persembahyangan di Pura Jagat Karta Gunung Salak Bogor. Setelah itu berlanjut melakukan piodalan di padepokan sampai selesai. Sekitar jam 10:15 Wib wayanyasa bersama Bapak Dewa balik ke Jakarta sampai sekitar pukul 12:45 Wib.

Sungguh perjalanan spiritual yang tidak bisa direncanakan, Syukur aku panjatkan kehadapanmu Tuhan. Semoga alam ini damai, damai di Hati, Damai di Dunia dan damailah nusantaraku. Salam Spiritual! Thx