![]() |
foto : Jln.gelora VII Palmerah Selatan, Jakarta |
Dengan demikian marilah dari kesadaran diri sendiri untuk tidak merakit bom waktu itu dari sekarang agar pada nantinya kita tidak merasakan penderitaan akibat dari bom waktu yang kita rakit bersama itu menemukan penderitaan yang mengerikan.Semua itu dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengolah berdasarkan jenis sampah. Jenis sampah bisa dibedakan menjadi dua yakni organik dan anorganik, menurut saya sendiri sebaiknya sampah organik seperti daun yang bisa terurai di jadikan kompos atau pupuk tanaman yang ada di sekitar tempat tinggal minimalnya dan luasnya dijadikan pupuk pertanian. trus untuk sampah anorganiknya diolah atau di daur ulang menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat seperti plastik atau botol-botol aqua dijadikan benda kreatif semisal serok sampah,mainan anak-anak dll.
Sesuatu bila di ucapkan memang sangatlah gampang namun untuk menerapkan dan melaksanakanya memerlukan kekonsistenan yang tinggi. tapi semua itu bisa di laksanakan apabila dasar tulus untuk berubah ke arah yang lebih baik. mulai dari diri sendiri dan dilakukan oleh setiap insan manusia yang ada. perkuat ketulusan kedalam diri sendiri selebihnya ketulusan keluar ditingkatkan. semua yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara adanya, dan akan kembali ke asalnya yaitu tuhan....walau akan kembali janganlah di percepat dengan membuang sampah seenak perut yang nantinya menyebabkan alam ini murka terhadap ulah manusia yang tidak peduli akan penderitaan alam yang sudah semakin bertambah usianya. sebelum ada penyesalan karena sampah....mari kita bersama-sama dari diri individu masing-masing menanamkan konsep bersih hati, bersih lingkungan bersih indonesiaku. andai ada yang mengeluhkan atau punya pengalaman mengenai sampah, silahkan berbagi dengan berkomentar.....