JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

Gudeg Jogja Selera Indonesia

foto by : Wayan yasa
Istimewa Yogyakarta terlebih dikenal dengan sebutan singkat padatnya "Jogja" ternyata nama itu sudah terhirup sampai ke manca negara dengan berbagai seni dan budayanya. Selain berjulukan sebagai kota pelajar, Jogja juga menyandang berbagai julukan seperti  kota seni dan budaya, kota sepeda, kota revolusi, kota batik, kota kotak gudeg dan masih banyak lagi yang mencerminkan ciri khas yang menonjol dari kota pelajar itu.

Pada 5 Oktober 2010 saya pertama kali menikmati nasi gudeg khas jogja di kantin jogjatv yang dibawakan oleh salah satu teman disana yang kebetulan ibu nya sebagai penjual makanan khas jogja ini. Ternyata dari bahannya gudeg tidak terbuat dari bahan baku yang sulit di cari, semua sudah lumrah dikenal dan semua termasuk makanan layak komsumsi (halal) bahan pokok dari gudeg itu nangka muda kalau orang jogja bilang "ghori" , ayam, santan dan daun melinjo.

Untuk pembuatanya sekilas dari cerita temen yang ada di jogja sie tidak ribet kata dia, mungkin karena sudah sering buat serta merupakan makanan yang sudah mendarah daging makanya jadi gampang-gampang aja heee saya juga kurang mengerti....hemm...Proses pertama nangka muda direbus hingga lunak orang bali sebut "gebuh" sampai kemerah-merahan, lalu diberi santan dan racikan bumbu dapur tertentu ditambah daun melinjo. yang membuat rasa gudeg itu khas adalah cara pengolahan ayamnya, ayam tidak di sembelih melainkan hanya ditusuk lehernya dengan kawat sehingga darah-darah didalam daging masih tetap utuh.

Dengan ayam sudah dalam keadaan bersih potongan-potongan ayam itu di masukan kedalam campuran nangka tempat gudeg itu diolah orang jogja bilang tempat pengolahan gudeg itu dinamakan "Tempayan" untuk membuat gudeg ini kelihatan kecoklatan disarankan memakai kayu bakar. Kenapa demikian? wahh jelasnya saya juga kurang paham, namun secara logika sie..mungkin karena kalau memakai kayu bakar untuk panas hanya menggunakan panas bara bukan karena panas api semata.

Rasa gurih dan manis begitu terasa khas itu disebabkan karena dari cara pengolahan ayamnya yang tidak disembelih, melainkan hanya di tusuk lehernya dengan kawat, sehingga darah ayam masih menyatu dengan dagingnya.jadi kalau dimasukan kedalam tempayan tidak mengurangi zat rasa yang tersimpan didaging ayam tersebut, gudeg kelihatan kecoklat-coklatan itu tiada lain karenakan darah ayam yang bercampur dan meresap jadi warna kecoklatan yang timbul bukan karena di tambah zat pemanis lainya.

foto by : Wayan yasa
Bagi masyarakat jogja sendiri, gudeg merupakan lauk pauk sehari-hari yang sudah menyatu turun temurun sehingga sulit ditinggalkan bersama nasi dan bubur.Gudeg akan terasa lebih dahsyat lagi rasanya jika berdampingan dengan telor bulet dan sate daging tuna. sate daging ini dibuat dari daging tuna yang sudah di cincang, tapi uniknya sate ini untuk tusuknya tidak dibuat dari sembarangan tusuk sate pada umumnya melainkan dari batang sere. sehingga rasa sate ini juga terasa gurih dari aroma sere yang khas.

Jika anda berkunjung ke jogja tentunya tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi makan manis satu ini.untuk harga anda jangan takut mengeluarkan banyak gocek karena kisaran harga masih bisa di jangkau antara dua ribu rupiah sampai delapan ribu rupiah tergantung dari banyak dan porsi yang anda tentukan sendiri.

Bagi teman-teman yang mempunyai pengalaman tentang makanan khas jogja ini silahkan memberi komentar di halaman komentar yang sudah saya sediakan. pengalaman anda tentunya dapat menambahkan kekurangan dari postingan saya.