JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

My Wedding

foto by : Made Jelas photography
Angan terindah ku terkumpul ketika Wedding day tiba untuk meresmikan cinta suci yang sudah terjalin sejak 29 Maret 2009 di kota lumbung beras tabanan tercinta tepatnya di halaman parkir toko kawan di depan padmasana. Sedikit saya paparkan perjalanan cinta kita berdua sebelum wedding day....Terang hati ini begitu ku rasa ketika sudah menemukan jodoh yang akan mendampingi hidupku sampai kain kafan membalut raga.

22 April 2009 pertama terpisah tangan di hotel ALMA Jakarta dengan jauhnya jarak dan ruang waktu selalu menjadi sebuah kesedihan hati diantara kita berdua selama berpisah. hemmm itu tiada lain karena mencari sesuap nasi serta mengharap masa depan cerah untuk hubungan keseriusan kita berdua nantinya. Saling percaya dan tetap berkomunikasi berpikir positif akhirnya 15 Februari 2010 kita di pertemukan kembali dan hari itu juga kita berdua mengikat hubungan ke jenjang pertunangan dengan di simbolkan saling tukar cincin serta memakaikan langsung di jari manis satu sama lain. Lega dan bahagia tak terhingga rasanya bila terkenang masa kala itu, dunia serasa milik berdua. ...TERPISAH....


Di Awal tahun 2011 merupakan tahun komitmen kita berdua untuk melanjutkan rajutan cinta suci ke jenjang lebih serius yakni PERNIKAHAN. Dengan konsep Elegan suci dan sederhana prewedding pun dilaksanakan pada Senin 18 April 2011 di sebuah Villa yang ada di mengwi dengan fotografer Yayak (studio8) Astt Oka salon Sari Kusuma Hair Beauty <---- Thx. Foto terselesaikan Sabtu,23 April 2011 10 foto yang sudah di edit dalam 1 album hitam dan 1 foto Canvas plus CD Master foto selesai Minggu,1 Mei 2011. Minggu,1 Mei 2011 juga orang tua luh widya melakukan pertimbangan untuk mencari duase (hari baik) dan Selasa,03 Mei 2011 ke SIWA (Tempat mencari hari baik) dan mendapat hari baik Senin,06 Juni 2011 setelah melakukan pertimbangan ke pihak keluarga saya (wayan yasa) pada Sabtu,07 Mei 2011 (Tumpek Landep) TIDAK disetujui hari itu dikarenakan masih ada kekurangan menurut ala ayuning dewasa (baik buruknya hari).Dengan tidak mendapat persetujuan dari pihak keluarga saya (wayan yasa) akhirnya Minggu,08 Mei 2011 kembali ke SIWA (Tempat orang mencari hari baik) sehingga mendapat hari baik di Senin,04 Juli 2011 yang dimana bertepatan dengan penyajan galungan. Minggu,08 Mei 2011 ini merupakan hari pertama saya UAS sempet juga mampir ke mall ambasador membeli battre external buat my bb tercinta.

Ini merupakan foto pada waktu melakukan mererasan (meminang/memadik) yang di hulu (pimpin) Bapak gede gita, pekak made, bpk widya, ibu widya dari pihak wanita. Bpk wayan yasa ibu wayan yasa, pekak, dadong, pak karnada, dan beberapa keluarga yang lain. Dengan pemahbah (pembuka) dengan rasa santhi tentunya menemukan hasil santhi pula. pengambilan foto ini dengan Handphone jadi kurang jelas dan tajam.yang pada intinya pada hari ini keluarga besar dari pihak calon pengantin pria datang ke rumah calon pengatin wanita untuk meminang. Pada saat melamar, kadang-kadang masing-masing keluarga calon pengantin mengungkap atau memaparkan silsilah keluarga. Pada saat melamar pihak keluarga atau wakil keluarga dari calon pengantin laki-laki biasanya mempersiapkan wakil keluarga yang akan menyampaikan silsilah keluarga, jika pihak keluarga pengantin wanita menanyakan tentang silsilah keluarga calon pengantin laki-laki. Mengungkap silsilah keluarga berguna untuk menghindari adanya hubungan sedarah antara calon pengantin laki-laki dan calon pengantin wanita, sehingga apabila hal itu terjadi pernikahan tersebut dapat dicegah sebelum dilangsungkannya upacara pernikahan.

Ini merupakan foto pada saat membawa tipat bantal atau tepatnya penjemputan calon pengantin. dengan di persembahan yang berupa : a.Upakara mamerasan berupa: (1) Pejati asoroh, (2) Canang burat mangi lengawangi, (3) Segehan putih kuning asoroh, dan (4) Canang Pangerawos b.Sarana sebagai Penukar Air Susu dan alas rare (aled rare) berupa: (1) Basan buat, (2) Kain saparadeg, (3) Gelang, kalung, pupuk, dan (4) Handuk.c.Upakara Pengungkab Lawang (jika dilakukan) berupa: (1) Pejati dan suci alit, (2) Peras pengambean, (3) Caru ayam brumbun asoroh, (4) Bayekawonan , (5) Prayascita, (6) Pangulapan, (7) Segehan panca warna, (8) Segehan seliwah atanding, dan (9) Segehan agung. Hari itu berjalan lancar dan menemukan titik terang antara keluarga mempelai wanita dan laki-laki bahwa akan diadakan pernikahan di hari Senin,04 Juli 2011.dengan penjemputan ini semua eteh-eteh pernikahan sudah 30% rampung. tidak lupa hari ini juga diadakan upacara ngungkab lawang. Tujuan dari acara ngungkab lawang adalah untuk menghormati keluarga calon pengantin wanita oleh keluarga calon pengantin pria sehingga hubungan kedua calon pengantin akan semakin harmonis, selaras dan serasi.

Di bali tradisi masing-masing desa mempunyai adat yang berbeda untuk menyatakan sahnya suatu pernikahan. dengan adanya tri upasaksi yang ada di bali di hari pertama ini akan dilakukan saksi dari semua masyarakat di dusun cau tempat pernikahan saya ini berlangsung (Undangan Krama Adat) di hari Minggu,03 Juni 2011 saya berdua berbusana hitam dengan kombinasi merah darah. dari jam 5 pagi kostum pernikahan ini sudah saya kenakan untuk menyambut kedatangan para undangan adat yang saya khususnya hari ini agar tidak mengganggu di hari puncak, dan juga kesempatan saya di hari H tidak banyak untuk bercengkrama dengan para undangan dikarenakan harus mengikuti prosesi upacara pernikahan, agar tidak terjadi kekecewaan karena tidak dapat menyapa para undangan adat dengan itu hari ini saya buat hari special buat para krame adat dusun cau untuk melakukan kundangan. serasa seperti raja saja pada hari ini segala sesuatunya sudah ada yang membantu. walau demikian tapi saya berusaha tidak menonjolkan kemanjaan saya di depan para undangan. seharian penuh menyapa undangan hanya sebagai bumper n sambil berkata, silahkan duduk, silahkan nikmati hidangannya,terima kasih atas kehadiranya. hem tentunya mendapat ucapan "selamat menempuh hidup baru" ohh bahagianya. terima kasih krama banjar cau.acara hari ini berlangsung dengan damai sampai jam 9 malam.

Puncak acara yaitu Senin,04 Juli 2011 di mulai dengan acara mesangih dari pasangan saya (Luh Widya) dengan adik sepupu Luh Bella prosesi ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam lamanya, dengan lantunan gender dan persembahyangan di merajan mencirikan upacara metatah ini akan dimulai.dalam prosesi ini ada beberapa hal yang janggal namun tidak menyurutkan untuk terurungnya acara ini. biasa lah.....tanya mbak erot hee hee....rangkaian hari ini lumayan banyak, di mulai pertama metatah (mesangih), upacara mekala-kala, upacara mewidhi wedana, mejauman, dan terakhir juga akan adanya undangan dari teman luar desa serta tidak lupa akan diadakan joged yang merupakan joged sesaudan dari ibunya widya.


Untuk pertama kali dengan payas agung serba putih upacara makala-kala an lah yang pertama di gelar.Upacara makala-kalaan bertujuan untuk penyucian diri, upacara ini ditujukan kepada bhūta kala, di mana kala ini merupakan manifestasi dari kekuatan kama yang memiliki sifat keraksasaan. Kedua pengantin dipersonifikasikan sebagai kekuatan kala dan kali yang disebut kala nareswari. Upacara makala-kalaan juga disebut upacara bhūta saksi.yang meminta saksi kepada para bhuta kala-kali agar pernikahan kedua mempelai disaksi oleh para buta kala dan diberi keharmonisan dari hubungan yang dibina oleh kedua mempelai pada nantinya.Selanjutnya upacara makala-kalaan selain bersaksi kepada bhūta kala, juga bersaksi kepada Pertiwi. Dalam pelaksanaan upacara makala-kalaan digunakan beberapa uparengga (peralatan) sebagai pelengkap upacara. Uparengga yang dipergunakan pada upacara makala-kalaan memiliki fungsi adalah sebagai bahasa isyarat kehadapan Sang Hyang Widhi beserta manifestasinya serta mengandung nilai-nilai ethika yang sangat tinggi dan dalam.

setelah upacara mekala-kala selesai maka tahap berikutnya kita berdua mengikuti acara widhi wedhana (mejaya-jaya) rangkaian upacara widhi widhana /majaya-jaya ini diawali dengan puja yang dilakukan oleh sang pemuput upacara (Pandita/Pinandita) yang kala itu di puput oleh Pandita dari belayu yang bernama I KETUT TERIM. Setelah sang pemuput upacara selesai mapuja dilanjutkan dengan persembahyangan kami berdua. Sebelum melakukan persembahyangan kami berdua diperciki tirta panglukatan dan dilanjutkan dengan tirta prayascita. Persembahyangan diawali dengan puja trisandya, kemudian dilanjutkan dengan panca sembah.Selesai sembahyang kami berdua diperciki tirtha pekuluh dari pemerajan atau pura-pura, dan dilanjutkan dengan memasang bija. Selesai sembahyang dilanjutkan dengan natab banten sesayut (sesayut nganten). Selesai natab banten sesayut, kami berdua diberikan tetebus (benang) dan dipasangkan karawista. Selesai memasangkan bija dan karawista dilanjutkan dengan mengucapkan sumpah perkawinan oleh pengantin pria dan pengantin wanita. Setelah pengucapan sumpah perkawinan maka dilanjutkan dengan upacara majaya-jaya, sebagai peresmian atau pengukuhan pernikahan telah sah menurut Hindu. 

Dengan demikian selesailah rangkaian upacara perkawinan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan menanda tangani surat-surat yang menjadi syarat administrasi untuk keperluan mencari akta perkawinan.Akhirnya tiba waktunya untuk melakukan kunjungan ke rumah saya yang menurut balinya dinamankan mejauman.Majauman merupakan rangkaian terakhir dari upacara perkawinan umat Hindu etnis Bali. Majauman merupakan kunjungan resmi yang bersifat religius dari pihak pengantin pria ke rumah pengantin wanita bisa juga kebalikanya, tergantung sistem perkawinan yang di sepakati oleh kedua belah pihak.prosesi yang dilakukan setelah melaksanakan upacara pernikahan (dewa saksi).   

Majauman jika dilihat dari dasar kata ”jaum” di mana fungsi jaum atau jarum adalah untuk merajut atau menyatukan kembali, maka makna majauman dalam rangkaian upacara perkawinan adalah untuk menyatukan kembali dua buah keluarga yang bersitegang. majauman biasanya dilakukan apabila kedua penganten ngarorod, sehingga arti mejauman adalah menyatukan kembali dua buah keluarga yang tadinya retak atau marah akibat anak gadisnya dilarikan oleh calon pengantin pria, namun akan menjadi lain apabila perkawinan itu dilakukan dengan cara memadik. Majauman kalau dilihat dari akar katanya ”jaum” mengandung arti adalah untuk menyatukan dua buah keluarga (keluarga pengantin pria dan keluarga pengantin wanita) melalui suatu perkawinan.

Majauman juga berarti memberitahukan kehadapan Hyang Guru dan para leluhur dipihak penganten wanita bahwa kedua pengantin telah menyatu dalam sebuah upacara perkawinan, serta mohon doa restu agar selalu melindungi perkawinan atau rumah tangga kedua pengantin, sehingga selalu dalam keadaan harmonis.
  
Dengan berakhirnya semua rangkaian upacara pernikahan tersebut maka kita sudah menjadi suami istri yang sah menurut agama namun untuk sah menurut pemerintah tinggal membuat akte perkawinan. Asung kerta wara nugraha saya panjatkan kehadiran ida sang hyang widhi wasa atas karunianyalah upacara saya ini berjalan sesuai dengan harapan yakni 3 H Hemat,Hikmat dan Harmonis. semoga dengan pernikahan ini kami berdua diberikan anak yang suputra untuk melanjutkan generasi penerus dimasa yang akan datang.cinta yang bersumber darii hati tentunya akan menghasilkan buah hati yang sejati. dengan diikat oleh setia dan saling sayang dengan laksana mengharap apa yang di harapkan tentunya akan menemukan bahagia.

Sekitar jam 4 sore upacara sudah selesai jadi kita berdua bisa menjamu tamu dengan penuh cengrama dan berhadap-hadapan, jika di dalam acara saya ada pihak-pihak yang belum sempat saya jamu dan sapa maka melalui kehadiran postingan ini saya ucapkan banyak-banyak terima kasih yang tak terhingga atas kehadiranya. semoga tuhan yang maha esa membalas semua kebaikannya. selanjutnya diadakanya joged pas penutupan acara diawali dengan pertunjukan penari dari kedua mempelai, hemmm..sempet grogi dan tidak PD juga pas mau menari pertama kelihatan dari badan saya yang kaku. namun istri saya malah lebih piawai dalam hal menari...heee tidak apa asal sudah niat tidak ada malu dan grogi. nahh selanjutnya dilanjutkan dengan penari joged yang di ibing oleh masyarakat semua. dan saya berdua melakukan jamuan kepada teman-teman dan rekan saya dan luh widya sampai jam 1 malam.
Semua masyarakat dusun cau yang sudah turut hadir di acara pernikahan saya, semoga semua niat baik dan doa restunya di balas oleh tuhan hyang maha esa menjadikan dusun cau semakin maju dan sejahtera baik dalam sektor ekonomi dan pertanianya. yang nampak pada foto ibu gede gita, ibu made babakan, ibu keluarga sulistra dan ibu kerabat dari luh widya. salam



Kepada Pandita Ni Ketut Terim yang begitu sopan dan tegas dalam memimpin upacara sehingga prosesi berjalan dengan hikmat.semoga pengabdianmu diberikan imbalan yang setimpal menuju hidup yang abadi dan sampai ketemu di upacara lain kesempatan. salam.

Kepada Jero mangku Prajapathi yang sudah muput pas acara saya di dusun cau. semoga amal baktimu akan mendapat imbalan yang sesuai dengan pengabdianmu.

Kepada Jero Mangku Dalem dan Ibu Dayu Gede yang sudah ikut berpastisipasi banyak dalam upacara kami. semoga semua yang sudah diberikan dengan rasa tulus akan menerima imbalan yang tulus juga dari ida sesuhunan sareng sami.


Kepada IBG Widi Kelian Adat Banjar Cau yang telah ikut berpartisipasi saat upacara untuk menyelesaikan secara administrasi pemerintahan. semoga pengabdian menjadi Prajuru mendapat perhatian dari masyarakat Dusun cau dan menjadi panutan menuju banjar cau yang gemah lipah loh jinawi.

Kepada IBG Murdana sebagai kelian Banjar dusun cau atas kehadiranya menyelesaikan secara administrasi pemerintahan untuk surat-surat kami. dengan terselesainya acara ini sah menurut agama dan pemerintah rasa syukur kami rasakan mempunyai kelian banjar yang bijaksana. semoga dengan pengabdian yang tulus akan menuai hasil yang tulus pula dari masyarakat dusun cau.

Kepada Bapak Lastra (Bpk Gede Gita) sebagai perwakilan keluarga Luh Widya yang sebagai manggala Upacara baik di acara Ngidih, acara Ngaeb tipat bantal dan pas Hari H. semoga semua hidup berbahagia, dan karier bapak gede menemui hasil yang maksimal dan apa yang menjadi cita-cita dapat tercapai sesuai dengan harapan.

Kepada Pekak Made yang sudah mendampingi bapak gede gita sewaktu ngidih,ngabe tipat bantal dan pas acara punya. atas petuah dan saran-saran yang begitu sangat besar artinya di kehidupan kami berdua yang akan memasuki Greasta Asrama. (pernikahan)


Kepada semua prajuru adat yang sudah turut hadir di acara pernikahan kami. semoga prajuru adat semua menjadi panutan yag utama dalam memimpin masyarakat dusun cau. RAHAYU

Kepada bidadari cantik berempat : dari kanan, Dewi Erayati, Dayu Windari, Kadek Herni Eva yanti, Mbok Yuni Jegeg yang sudah sebagai penyaji makanan ringan n Wellcome Drink di bawah tenda sederhana itu. tak kan terlupa semua bantuan tulus kalian untuk mennyuksesnya acara kami teman ku yang baik n cantik-cantik heee....semoga yang belum menikah akan cepat menyusul,,,



Kepada Made Jelas Photografer yang sudah 1 hari penuh Jepret di puncak acara, semoga bisa menjadi patner kerja yang baik kedepanya pak de, tidak disangka tidak diduga pak de datang di tengah-tengah kebahagiaan kami. maaf kalau kurang penyanggra dan ayahanya. belum ada timbal balik yang pantas buat pak de. semoga dikemudian hari saya bisa saling berbagi lagi. sukses pak de, n salam jepret

Kepada semua STT Adi Wiguna yang sudah turut hadir dan memeriahkan acara. maaf minumnya gak sampai puas karena kebentur stok bir sudah abis, terlalu malam jadi tidak dapat beli di luar lagi. semoga stt menjadi yang paling baik di dusun cau. thx brow

Kepada Seluruh teman SMA yang sudah hadir, semoga kalian-kalian cepat bisa menyusul, hee hee...sugiri, opik, gung indra, murdika, dek adi, surya dan dedik yang ada di foto maafkanlah fotonya agak buram, maklum make hp n malam lagi heee,,,,,sukses buat kalian semua....thx braderrrr.....
Kepada Eva yang sudah membuat riasan buah, kepada undangan Balitv Group, kepada NISH group, kepada semua undangan yang sudah hadir tapi belum dapat bercengkrama, contoh aja putu agus andita dan pasangan, Ibu juli babahan penebel, Bli Yayak dan pasangan dan seluruh masyarakat dusun cau dan para undangan semua. kami keluarga besar I Nyoman Suwirka dan Keluarga besar I Nyoman Subana, jika ada kata atau perbuatan yang tidak berkenan baik secara langsung tidak langsung mohon maaf sebesar-besarnya. bagi yang hadir dan merasa ada yang kurang di postingan ini silahkan lakukan usulan atau kritiknya di halaman komentar yang sudah saya sediakan di bawah. salam mempelai berdua Wayan yasa & Luh Widya.......