Berangkat menuju campuhan tukad yeh kakul sekitar pukul tiga sore bersama keluarga kecil yakni: Dadong Yuni, Mbok Yuni, Ibu Mbok Luh Yuni, Suami Mbok Luh Yuni, dan Ibu Agoes Cau mama Ija menjadi sangat girang karena bisa bersama melukat bareng bersama kakak sepupunya (Mbok Luh Yuni) yang sekarang juga dalam keadaan mengandung juga, bahkan umur kandungan seumuran pula.
Rencana awal untuk pelukatan kandungan akan dilaksanakan setelah saya (Wayanyasa) sudah menetap di Bali, namun karena hari ini merupakan hari baik dan kebetulan juga kakak dari Luh Widya dalam keadaan hamil maka dikondisikanlah hari ini dilaksanakan pelukatan kandungan ini.
Kenapa harus hari ini dilakukan pelukatan? yaa konon katanya kalau ada Ibu Hamil yang melewati Tumpek Wayang atau Saniscara Kliwon Wayang/kajeng kliwon enyitan maka sudah sewajibnya kandungan harus dilukat agar kandungan tidak diselimuti oleh sang hyang kala yang diamana kala tersebut membawa dampak negatif terhadap calon bayi seperti halnya sifat-sifatnya jika terlahir kelak.
Pelukatan di campuhan tukad yeh kakul tidak lama hanya sekitar 25 menit saja yang diawali dengan ngunggahang banten (sesajen) yang dipersembahkan ke Ida Bhatara-bhatari yang melinggih di Pura Campuhan dalam manifestadinya Dewa Baruna agar orang yang dalam keadaan hamil selalu dilindungi dari gangguan Bhuta kala tumpek wayang serta dijauhkan dari kekuatan-kekuatan negatif sehingga pada nantinya calon sang Bayi bisa terlahir dengan sehat.
Selanjutnya Mama Ija dan Mbok Yuni disuruh mandi tepat di air campuhan (Dua mata air yang saling bertemu) sambil membacakan doa gayatri mantra dalam hati, ini bertujuan agar leteh-leteh yang melekat secara niskala hanyut atau terbuang dari badan sehingga memiliki jiwa jasmani dan rohani yang sehat.
Setelah melakukan mandi di air campuhan, langsung mengganti pakaian untuk melakukan persembahyangan di hadapan Padmasana Pura Campuhan yeh Kakul yang dipimpin oleh Dadong Yuni sebagai tetua didalam keluarga. Upacara berlangsung hikmat dan lancar walau ada sedikit tetesan air hujan kecil yang mengguyur membasahi bumi.Tetesan air hujan tidak menyurutkan niat untuk melangkah ke Upacara selanjutnya yang akan diadakan di Grya Lobong yang merupakan kediaman Ida Penglingsir Cau Marga.
Di Grya Lobong ini Luh Widya dan Mbok Luh Yuni dilukat oleh Seorang Tetua yang belum melakukan Upacara Dwijati karena beliau masih dalam tahap pembelajaran untuk menjadi seorang Sulinggih. Upacara pelukatn serta pemberkatan berlangsung alot dan hening walau hanya diikuti oleh beberapa dari keluarga kecil, Mama Ija sungguh tegar....
Banyak arti yang dikandung hari ini, pertama hari ini merupakan HARI IBU yang dimana terlihat ucapan-ucapan cinta serta kasih sayang dari anak kepada Ibundanya baik itu di social media atau di bbm. Trus yang kedua hari ini merupakan HARI TANG CEH (Tahun Ronde) yang merupakan hari raya Kong Hu Chu. Trus yang ketiga Hari ini merupakan HARI TUMPEK WAYANG atau Saniscara Kliwon Wayang atau Kajeng Kliwon Enyitan yang dimana di Bali merupakan hari yang sangat angker bertepatan dengan kliwon. Trus yang keempat yaaa mungkin tanggalnya yang sama dengan kelahiran tanggal istri yakni 22 dimana hari ini istri melakukan pelukatan terhadap kandunganya sama dengan tanggal kelahiranya.
Harapan setelah dilakukan pelukatan hari ini, semoga Mama Ija dan Calon Baby selalu dan selalu dalam keadaan Sehat Walafiat sehingga pada persalinan yang diperkirakan Dokter Wardiana awal bulan Mei 2013 bisa berjalan normal tanpa ada halangan baik secara Sekala ataupun Niskala, Astungkara! Terakhir saya ucapkan SELAMAT HARI IBU! Love U MoOm,...
