JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

Persembahyangan Bahagia

foto by : Wayan yasa
Terhanyut dalam syair cinta rikala bisa bersama sang istri melaksanakan Rainan Alit di merajan rumah merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang suami yang sudah sekian lama berpisah oleh jarak dengan rentang waktu 8 bulan lamanya. Mempunyai waktu sedikit untuk bercengkrama hanya 9 hari di Bali, membuat hati ini merasa sedih karena mesti bekerja di kota metropolitan Jakarta.

Rabu,25 April 2012 (Buda Cemeng Menail/Buda Wage Menail) merupakan hari suci untuk memperingati hari berdirinya merajan yang ada di rumah istri (Luh Widya). Setiap enam bulan lamanya di Rumah Istri di Merajan Awal (Wit) yang dikepalai 5 keluarga besar selalu merayakan Odalan (Rainan) yang terselingi 6 Bulan Rainan Gede dan Enam berikutnya Rainan Alit, begitu seterusnya.

Ada yang nampak berbeda di hari Rabu,25 April 2012 ini karena yang melakukan persembahan atau Rainan Alit saya bersama sang Istri tercinta. Memulai dengan membuat sesajen berupa canang sari, sode dengan jajan bali yang dibeli dari ibu nanik yang ada di Desa Payangan terangkai selesai sode yang siap diaturkan di hari itu. Sekitar jam 2 sore waktu Bali kita berdua mulai mereresik (bersih-bersih) di merajan dengan melakukan diantaranya menurunkan canang atau sesajen yang ada disetiap tempat suci seperti sanggah kemulan, surya, taksu, rong tiga, dan beberapa tugu lainya.

Membersihkan halaman merajan dengan menyapu serta mencabuti sedikit rumput yang tumbuh tinggi bersama istri selanjutnya melakukan pembersihan diri dengan mencuci tangan dan kaki. Tiba saatnya memasang ceniga dengan perlengkapan yang lainya seperti plawe dan paku pipid disetiap padmasana. Mempersembahkan sode disetiap tempat suci dan dihaturkan oleh istri dan berujung pada persembahyangan bersama.

foto by : Wayan yasa
Suasana dihari itu sungguh sangat berarti bagi kita berdua yang dimana merupakan hari pertama sembahyang berdua yang sudah delapan bulan berpisah oleh jarak yang dimana Luh Widya di Eropa dan saya Wayan yasa di Jakarta, jadi hari itu sungguh sangat spesial bagi kita berdua dihadapan Leluhur pada akhirnya kita bisa melakukan persembahyangan bersama walau dilaksanakan dengan sederhana.

Setelah melakukan persembahyangan bersama kita berdua nunas tirta yang merupakan air suci kehidupan agar kita diberi keturunan yang suputra. Setelah melakukan sembahyang, Istri melakukan acara selanjutnya yaitu menghaturkan segehan, yang dimana bertujuan untuk dipersembahkan kehadapan sang hyang bhuta kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia sehingga berhara kehidupan akan menjadi harmonis dan seimbang.

Karena kita berdua mempunyai beberapa sawah atau ladang kita pun tidak lupa melakukan persembahan ketempat suci yang ada di Sawah (Ladang) kita untuk menghaturkan sode memanjatkan doa untuk mengucapkan syukur atas semua limpahan rahmatnya kepada kita.


Adapun Sawah yang ada diantaranya Semingan, tempat ini hanya terletak disebelah barat rumah utama kami yang bisa ditempuh dengan sepeda motor. Berlanjut ke sawah yang ada di Pedangakitan, tempat ini bisa di akses oleh motor hanya sampai pada jalan setapak namun untuk sampai pada sawahnya harus berjalan kaki sejauh 1 kilo meter. Adapun sawah yang ada di belawan, kami tidak melakukan sesodan kesana, itu dikarenakan sawah yang disana masih dalam pegadaian orang lain.

Angin yang begitu segar menyambut kegirangan kami berdua rikala berada di hamparan sawah yang nan indah itu. Sambil menikmati segarnya angin yang berhembus kamipun menyempatkan diri untuk berfoto, yaa foto-foto seadanya aja sie, kalau penasaran ama hasil fotonya bisa dilihat disini.

Setelah habis menghaturkan sesodan di sawah pedangakitan yang merupakan tempat kunjungan terakhir dari kita, kamipun nyurud isi jajan bali yang ada di sode itu untuk dimakan bersama, hemm mesranya yaa saling suap-suapan lah,,hiii..hii

Sedikit yang bisa dikenang rikala itu, hemm sungguh sangat dan sangat bahagia walau hanya sebentar tapi mengesankan. Begitu yang bisa di historykan dari indahnya Rainan Alit di Merajan Cau Marga, semoga kedepan bisa melaksanakanya lebih indah lagi. Astungkara...