JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

Hari Umanis Galungan

foto by: Wayan yasa
Sehari setelah Galungan (02/02/2012) tahun ini, yaitu pada Kamis Umanis Dungulan dikenal dengan Manis Galungan. Pada hari inilah akan diadakan kegiatan silaturahmi, saling mengunjungi sanak saudara dengan penuh keceriaan, berbagi suka cita, mengabarkan ajaran kebenaran, dan tentunya saling mencicipi masakan dari Babi. Di Bali, pusat perkantoran biasanya libur selama 3 hari mulai dari Penampahan hingga Manis Galungan.

Sungguh begitu sangat baik makna dari manis Galungan pada sesungguhnya. Namun realita dan harapan jauh sekali menyimpang. Banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Tidak ada lagi yang namanya silaturahmi, berbagi suka cita dan lain sebagainya. Anak muda sekarang khususnya menghabiskan waktu manis galungan hanya untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, konvoi motor, kebut-kebutan dijalan yang pastinya membuat suasana di jalan menjadi tidak nyaman, bahkan setiap hari raya besar seperti ini bisa dipastikan ada saja masalah yang ditimbulkan.

Jika kita semua masih ingat dengan ajaran agama kita (Hindu), mari kita lestarikan dan pahami setiap makna hari raya Hindu agar kita tidak menganggap setiap hari raya suci layaknya  hari libur biasa. Bangun bersama citra Hindu Bali, jangan semakin memperkeruh keadaan di jaman Kaliyuga ini.

Sehari setelah Umanis Galungan itu dinamakan Paing Galungan atau boleh disebut juga Sukra Paing Dunggulan yang dimana pada hari ini semua sudah terasa piing (basi) menandakan semua akan kembali melakukan aktifitas seperti sedia kala. Keesokan hari dari paing Galungan itu disebut Hari Pemaridan Guru atau dikenal dengan Saniscara Pon Dunggulan. Dan keesokan hari dari Pemaridan guru dinamakan Hari Ulihan atau sering disebut Redite Wage Kuningan yang dimana pada hari ini menghaturkan Canang Raka di Pamerajan/Kemulan, mohon keselamatan dan panjang umur. Tiga hari sebelum hari raya kuningan atau keesokan hari dari Ulihan disebut dengan Hari Pemacekan Agung atau boleh disebut Coma Kliwon Kuningan.

Pura Dalem Cau
Sedikit orang mengerti akan makna dari suatu hari raya suci, sehingga lebih menikmati kemewahan duniawi dan banyaknya muncul kesenjangan dalam masyarakat. Pada hari manis Galungan kali ini 02/02/2012 saya melaksanakanya di kampung halaman saya di Bali (Banjar Cau) bersama keluarga kecil yang saya pimpin. Kesederhanaan merupakan tombak kuat untuk membuat suasana manis Galungan kali ini menjadi hikmat. Pada pagi hari sampai siang saya, mama, papa berkumpul di rumah untuk saling berbagi cerita sambil menikmati makanan ringan.

Indah terasa bila sudah bersama keluarga, namun keindahan itu harus terhenti oleh perpisahan yang pada sore hari di hari manis Galungan ini saya harus ke Jakarta untuk mencari sesuap nasi disana. Persembahyangan di tempat suci yang ada di rumah (merajan/sanggah) serta pamitan ke sanak keluarga yang lain membuat perasaan menjadi sedih namun apa daya saya harus ke Jakarta. Berangkat sekitar jam 15:15 wita waktu Bali diantar mama,papa en adik sepupu (Luh Nia) membuat diperjalanan menjadi ramai dan damai.

Sebelum ke airport (Bandara Ngurah Rai) saya sempat mampir ke tempat makan ayam kalasan langganan saya yang ada di kuta. Perjalanan begitu sangat terasa cepat walau sebenarnya diluar sana hujan dan macet dikarenakan di dalam mobil kita bercakap-cakap dan bercengkrama. Sempat juga mampir ke Tiara Gatsu untuk membeli oleh-oleh buat teman yang ada di Jakarta saya, papa en luh nia turun untuk masuk ke swalayan terbesar ketiga itu setelah Mall Bali Galeria dan Matahari. Mama nunggu in barang-barang di mobil karena kaca mobil lepas sewaktu mama nutup pintu kekencangan, dada mama hee hee

Seusai makan di kuta itu, kami langsung menuju airport sekitar pukul 21:25 wita sampai disana dengan cuaca tidak mendukung hujan gerimis dan angin kencang. Saya pun melakukan cium tangan papa mama berlanjut masuk ke ruang cekin. Menunggu sekitar 30 menit saya pun berangkat ke Jakarta menggunakan Lion Air 0019 tujuan Jakarta, di pesawat tidak lebih dari 50 orang penumpangnya jadi merasa leluasa memilih tempat duduk. cuss...

Sesampai di Jakarta teman baik Ngurah Adi dan Bang rohim menjemput saya di Jakarta dengan mobil pinjaman kantor. Sempat mampir ke indomaret beli minuman buat mereka dan pada akhirnya sampai juga di mes sekitar jam 24:05 Wib waktu Jakarta. Berlanjut mandi dan tidur. Begitu yang bisa saya ceritakan pada hari manis Galungan di bulan februari ini, bagaimana dengan sahabat semua?...silahkan berkomentar di halaman komentar yang saya sematkan dibawah. Salam...