JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

Buda Cemeng Langkir

foto n design of Wayan yasa
Ada yang spesial setiap Buda Cemeng Langkir di Tabanan, tepatnya di Pura Tanah Lot - Bali. Yang membuat berbeda di hari Buda Cemeng Langkir tiada lain karena Hari Raya atau Odalan di Pura tersebut yang jatuh setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura lainnya di Bali. Hari Raya Piodalan di Tanah Lot ini waktunya berdekatan dengan perayaan Galungan dan Kuningan.

Ketika pada saat itu pastinya banyak umat yang melakukan persembahyangan ke Pura Tanah Lot untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan. Buda Cemeng Langkir sangat berdekatan dengan Hari Raya Kuningan yakni empat hari setelah hari raya Kuningan, dengan demikian Buda Cemeng Langkir merupakan rentetan dari Hari Raya Kuningan yang saling berkaitan asal muasalnya. Dengan berdekatan itu tentunya umat Hindu di Bali akan merasa lebih sibuk untuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pioadalan di Pura yang menjorok ke tengah laut ini.

Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset disini.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Pada Buda Cemeng Langkir masih banyak odalan di tempat suci lainya yang tersebar di pulau seribu pura ini. Adapun tanggal odalan di pura-pura saya sudah lampirkan lengkap disini. Selamat merayakan Buda Cemeng Langkir yang merayakanya. Sebagai pemuda Tabanan, saya sendiri mengucapkan selamat odalan bagi umat sedharma yang ada di Kediri Tabanan semoga Bhatara-Bhatari yang ada di Pura Tanah Lot memberi sinar sucinya untuk kita semua agar terhindar dari marabahaya dan marapetaka.