JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

Tari Kebyar Duduk

foto by : Wayan yasa
Tari Kebyar Duduk menggambarkan kemahiran seorang pemuda yang menari dengan lincahnya dengan posisi duduk mengikuti irama gamelan. Apabila tarian ini ditarikan dengan memainkan instrumen trompong, maka tarian Kebyar Duduk disebut tari Kebyar Trompong.

Seperti halnya Baris, Kebyar adalah tarian tunggal, tetapi tarian ini bersifat lebih individualistik. Tarian Baris mengilustrasikan gerakkan-gerakkan kesatria Bali secara umum. Dalam tarian Kebyar, penekanannya adalah pada penari itu sendiri yang menginterpretasikan nuansa musik dengan ekspresi wajah dan gerakkan.

Tari ini merupakan ciptaan I Ketut Mario dari Tabanan yang menciptakan tarian ini pada tahun 1925. Tari ini disebut Kebyar Duduk oleh karena sebagian besar gerak-gerakan tarinya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang (bersila).

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Jika dikategorikan Tari gebyar Duduk merupakan bagian dari kategori tari pertunjukan.

Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari modern lainnya yang ada di dalamnya termasuk Tari Gebyar Duduk.

Selain Tari Kebyar Duduk, salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Begitu banyak jenis seni tari yang bisa dijumpai di pulau dewata dengan seribu puranya. Saya merasa sangat bangga menjadi bagian dari pemuda asli Bali. Semoga keberadaan Tari di bali tidak di pandang sebelah mata, walau Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa, Bali merupakan surga dimata International bahkan sampai sempat terlintas kata Indonesia bagian dari Bali.

"Yen sing irage ngajegang bali nyen buin" (kalau enggak kita yang melestarikan Bali siapa lagi), ya begitulah harapan kedepan, walau kecil tapi kecil-kecil cabe rawit. Makasi.