JUAL BELI PERALATAN PHOTOGRAPHY DI BALI

Gejala Kanker Darah

foto by : Wayan yasa
LEUKEMIA (kanker darah) adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel darah. Istilah leukimia mencakup keganasan yang terjadi pada sel-sel darah putih, sel-sel darah merah (erythroleukemia) ataupun pada elemen lainya pada darah atau pun sumsum tulang belakang.

Keganasan dimulai ketika terjadi pertumbuhan sel darah merah (putih) secara abnormal (sel blast atau sel muda) dimana pada waktunya, mereka mungkin mendesak sel-sel darah putih, sel-sel darah merah, dan trombosit (platelet) yang normal. Ini membuat darah berat untuk melakukan pekerjaanya.

Pada orang dengan leukimia, sumsum tulang membuat sel darah putih abnormal. Mereka mungkin menjejali sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit normal. Hal ini membuat sulit bagi sel-sel darah normal untuk melakukan pekerjaan mereka.


Jenis-jenis Leukemia
Secara garis besar leukemia dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe akut dan kronis.


1. Leukemia Kronis
Pada awal penyakit, sel-sel leukemia masih bisa melakukan beberapa pekerjaan sel darah putih normal. Pasien mungkin tidak meiliki gejala apapun pada awalnya. Dokter pada umumnya mendeteksi dini leukemia kronis pada pemeriksaan rutin. Perlahan-lahan, leukemia kronis memburuk. Karena jumlah sel-sel leukemia dalam darah meningkat, orang mengalami gejala, seperti pembengkaan kelenjar getah bening atau infeksi. Ketika gejala muncul, biasanya ringan pada awalnya dan memburuk secara bertahap.


2. Leukemia Akut
Sel-sel leukemia tidak dapat melakukan pekerjaan sel darah putih normal. Jumlah sel leukemia meningkat pesat. Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.


Leukemia bisa juga diklasifikasikan berdasarkan jenis sel darah putih yang terkena, yaitu limfosit ataupun myeloid, leukemia yang mempengaruhi sel-sel limfoid disebut limfoid, limfositik, atau lymphoblastic leukemia. Leukemia yang mempengaruhi sel-sel myeloid disebut myeloid myelogenous, atau myeloblastic leukemia.

Berdasarkan identifikasi di atas, setidaknya ada empat jenis leukemia yang umum diketahui, yaitu:
1. Chronic lymphocytic leukemia (CLL). Paling sering terjadi pada orang tua (berusia 55 tahun keatas). Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda dan hampir tidak pernah pada anak-anak.
2. Chronic myeloid leukemia (CML). Sering terjadi pada orang dewasa, sangat sedikit terjadi pada anak.
3. Acute Lymphoctic leukemia (ALL). Merupakan tipe leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Juga ditemui pada orang dewasa, terutama yang berusia 65 tahun atau lebih.
4. Acute myeloid leukemia (AML). Tipe ini lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Gejala
Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh tubuh. Gejala leukemia tergantung pada jumlah sel-sel leukemia dan dimana sel-sel ini menumpuk dalam tubuh.

Orang-orang dengan leukemia kronis mungkin tidak memiliki gejala. Orang-orang dengan leukemia akut biasanya pergi ke dokter mereka karena mereka merasa sakit. Jika otak dipengaruhi, mereka mungkin sakit kepala, muntah, kebingungan, kehilangan kontrol otot, atau kejang. Leukemia juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh seperti saluran pencernaan, ginjal, paru-paru, jantung, ataupun testis.

Gejala umum dari leukemia kronis atau akut bisa meliputi:
- Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher atau ketiak) yang biasanya tidak sakit.
- Demam atau berkeringat di malam hari.
- Sering infeksi
- Merasa lemah atau lelah.
Pendarahan dan mudah memar (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit).
- Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (karena hati/pencreas bengkak).
- Berat badan turun drastis tenpa sebab yang jelas.
- Nyeri pada tulang atau sendi.

Pengobatan Leukemia
Orang-orang dengan leukemia memiliki banyak pilihan pengobatan, Pilihanya adalah menanti sambil waspada (watchful waiting), kemoterapi, targeted terapi, terapi biologi, terapi radiasi, dan transplantasi sel induk.

Pilihan pengobatan tergantung terutama pada 3 aspek, yaitu: jenis leukemia, usia dan apakah sel-sel leukemia ditemukan dalam cairan cerebrospinal.

(pusdat/berbagai sumber)
Bali Post Sabtu Paing, 23 Juli 2011